Aku tak pernah bisa berteriak, apalagi untuk membentak. Saat itu seharusnya sudah kulakukan semuanya, sudah kukerahkan apa yang terpendam. Untuk memuntahkan darah dalam tubuhku ini pun aku ingin. Tapi selalu tak mampu. Wajah mu terlalu manis untuk tersiram ludahku. Tak ingin sama sekali ku menodainya. Darah dalam tubuhku terlalu kotor, untuk apa aku menahannya jika aku tidak pernah merasa ku pantas untuk memberikannya ke tubuhmu walau setetes.
Maka bukanlah sebuah penyesalan saat aku melepaskan pelukanku saat itu. Membiarkan kau menangis di luar sana hingga semua alam mendengar, bukan hanya jantungku saja yang membengkamnya. Namun benar saja sakit ini terasa begitu perih saat ku melihatmu menangis tanpa bisa lagi ku menghelanya. Aku tak bisa lagi merasakan perihmu, memang jahat bila ku mengatakan ini, tapi ku rindu teriakan itu di dadaku. Pukulan tanganmu dipunggungku saat kau merasa hidupmu begitu menyebalkan. Dan basahnya air mata itu di pundaku saat kau lelah berdiri dan hanya ingin menangis. Disana.
Dan ketika kau merasa hidupmulah yang terburuk, dengan yakin ku berikan perbandingan yang lebih buruk daripada itu. Senang dapat membuatmu berhenti menangis, namun tahukah kau saat itu aku sedang membuka kembali lembar terburuk dalam hidupku? Ku yakin kau tahu, maka kau berhenti menangis. Agar aku berhenti berkisah.
Aku tak menyesal, karna hanya kau yang datang disaat aku sangat terpuruk. Menunjukan sederet warna pelangi di langit. Namun pelangi itu kini telah memudar. Bukan memudar, telah kembali kelabu. Kau memutuskan untuk musnah dari dekapan ini. Tanpa ampun kau biarkanku tertiup angin, dingin, sendiri. Disini.
Jalan yang ku lalui terlalu keras dan gelap tanpa pelangi itu. Tapi aku terus berjalan dan tidak akan berhenti. Aku hanya berharap dipenghujung jalan itu, aku masih bisa menemukan dirimu.
Karna aku terlalu rindu memandang pipi merahmu saat tersipu melihatku.
***
HELLO!! This is my kind of tragic love story
Prolog only, too long to write it all here.
Prolog only, too long to write it all here.
Crave to read more? Visit https://www.dropbox.com/s/idp7d7ca1tt9ztm/Dear%20Ailee.docx?dl=0
So sorry for the ending :( glad if you wanna tell me a better one ;)
Thaanks!
Thaanks!